Selasa, 24 April 2012

Prinsip Hidup yang Sederhana


Setiap individu lahir dengan bakat masing-masing. Setiap orang istimewa dan memiliki keunikan tersendiri. Tak ada yang sama meskipun orang kembar sekalipun. Jadi bisa saya simpulkan masing-masing orang mempunyai tujuan dan prinsip hidup yang berbeda-beda. Dan berikut beberapa prinsip hidup sederhana yang saya dapat dari orang-orang di sekitar saya.
Alon-alon asal kelakon begitulah prinsip hidup yang diajarkan oleh ibu saya. Sebuah ungkapan dalam bahasa Jawa yang berarti pelan-pelan asal terselesaikan. Dalam benak manusia pasti banyak keinginan dan harapan yang ingin dicapai. Sebagian terbungkus mimpi dan sebagian yang lain ditutupi obsesi. Ya.. di sinilah nafsu berperan banyak, membimbing manusia untuk memperoleh banyak hal.
Ojo kesusu, jangan tergesa-gesa. Ibu selalu mencontohkan dalam setiap kesehariannya. Beliau selalu melakukan sesuatu dengan hati-hati, cermat dan tepat. Ibu tidak suka sesuatu yang terlalu diburu-buru. Semua kegiatan butuh persiapan dan semuanya harus dilakukan dengan tepat. Sebagai contoh dalam hal memasak beliau memperhatikan setiap detail mulai dari berbelanja bahan sampai ke penyajian, sungguh perfect di mata saya.
Dalam dunia kerja saya mengenal istilah no short cut. Tidak untuk jalan pintas. Manusia kadang dikelabui obsesi untuk mendapatkan sesuatu secara instant dan cepat. Tak jarang banyak jalan pintas yang kurang baik dilakukan. Seperti halnya korupsi, ini termasuk jalan pintas untuk kaya. Padahal kalau dipikir-pikir ini salah. Coba menabung saja sedikit demi sedikit lama-lama jadi banyak juga. Memang waktunya lama tapi setidaknya itulah cara yang benar. Kesabaran dibutuhkan dalam kehidupan. Alon-alon asal kelakonojo kesusu!!!
Urip sepisan ojo digawe susah, begitulah kata bapak saya. Hidup sekali jangan dibikin susah. Dunia hanya persinggahan untuk mencari bekal kehidupan akhirat. Hidup memang sulit tapi jangan dipersulit, hidup memang mudah tapi jangan diremehkan.

Nikmati dan manfaatkan setiap detik karena itu tak akan terulang. Ini tentang pemanfaatan waktu dan membiasakan kata syukur dalam hidup. Banyak orang mengeluh dengan keadaannya. Di atas langit masih ada langit, jika kita merasa kurang beruntung maka sebetulnya di tempat lain ada yang lebih kurang beruntung. Maka sangat bijak jika bisa mensyukuri setiap keadaan dan berusaha untuk menjadi lebih baik. Jangan terlalu ruwet dalam menjalani hidup. Lakukan saja yang terbaik, Tuhan akan menentukan hasilnya seperti apa. Percayalah niat dan perbuatan baik akan mendapat pahala dan kejahatan akan menerima pembalasan yang buruk juga.
Dan prinsip saya, hidup itu harus bahagia. Kebahagiaan bukan diukur dari kesenangan dan kemewahan. Tapi bahagia itu ketika merasa tidak ada yang kurang dengan apa yang kita miliki dan bisa merasa beruntung setiap waktu. Saya bahagia saat melihat orang lain tertawa. Bahkan saat sakitpun juga bahagia, setidaknya saya masih dapat merasakan sakit. Dengan sakit saya bisa tahu betapa berharganya sehat. Semua yang terjadi dalam hidup adalah untuk mengajarkan kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Semua ada hikmahnya jadi untuk apa dibuat susah atau sedih. Bahagialah! Bersyukurlah! Dengan bersyukur nikmat akan bertambah. Kapan mati tak ada seorangpun yang tahu jadi tak ada salahnya untuk mengisi setiap detik dengan kebahagiaan. Agar bisa menutup usia dengan sebuah senyuman.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar